Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMS

Mahasiswa PBSI Mengantongi Mendali Perunggu Dan Penata Panggung Terbaik

Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan lomba seni budaya antara lain: baca puisi putra dan putri, monolog, vokal grup, menyanyi Pop putra dan Putri, murottal putra dan putri, melukis kaligrafi, cipta puisi, dan cipta cerpen. Lomba ini diikuti oleh mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah seluruh Indonesia. Lomba ini diadakan dari 25 November 2021- 19 Desember 2021 di Universitas Muhammadiyah Magelang secara daring.

Pada cabang lomba baca puisi putra dan lomba monolog, mahasiswa PBSI angkatan 18 atas nama Sarifudin Ihsan Al Halim mendapatkan mendali perunggu, dan mahasiswa angkatan 21 atas nama Verian Lebda Alzena mendapat penghargaan sebagai penata panggung terbaik.

Menurut Sarifudin, “Lomba membaca puisi diawali dengan membuat video pembacaan puisi sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh panitia. Ketika penyisihan peserta akan membawakan puisi sesuai dengan ketentuan panitia. Pada tahap final peserta yang lolos kemudian membuat video pembacaan puisi dengan naskah yang dipilihkan oleh panitia. Aspek yang dinilai dalam lomba baca puisi ini meliputi hal-hal berikut.

  1. Teknik Vokal: meliputi warna suara/kenyaringan, jeda, kejelasan artikulasi, dan intonasi
  2. Penghayatan dan interpretasi: meliputi kemampuan menghafal dan kemampuan mengungkapkan esensi (meliputi: ketepatan/takaran rasa, ekspresi, dan totalitas emosi)
  3. Penampilan dan kreativitas: kesesuaian penampilan dengan isi puisi, sikap (teknik membawakan diri di depan pemirsa), gerak teatrikal (ekspresi fisik, wajah, anggotatubuh), dan keutuhan.”

Sarifudin juga memberikan pendapat mengenai lomba yang diadakan LSBO pimpinan pusat Muhammadiyah tersebut “Saya sangat mengapresiasi dan sangat senang. Karena perlombaan seni dan budaya perlu digelar untuk meningkatkan dan mengasah bakat para mahasiswa. Kesan saya sangat senang karena bisa menjadi perwakilan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan bisa memberikan prestasi dalam bentuk piagam perunggu. Prestasi ini juga membuat saya bisa membuktikan kepada orang tua bahwa saya mempunyai minat yang melahirkan prestasi membanggakan”.

Menurut Verian, “Alur lombanya dimulai dengan pendaftaran kemudian diadakan brifing  melalui Zoom meeting yang berisikan tata cara pendaftaran dan aturan-aturan lomba. Kemudian pelaksanaan LKMBA yang diawali dengan latihan dan gladi bersih. Karena kondisi pandemi perlombaan diadakan secara virtual dengan mengirimkan video karya. Video dibuat di gedung Auditorium Moh. Djasman. Setelah take video kemudian video tersebut dikirimkan ke tempat yang telah disediakan. Pada pembuatan video saya dibantu oleh pelatih dari Omah Arturah. Untuk lomba monolog saya hanya mengirim satu video, kemudian juri menilai sesuai dengan kriteria penilaian dan kategori lomba. Hal-hal yang dinilai dalam lomba monolog yaitu penataan panggung, akting, penyampaian narasi, sikap, dan kostum. Panitia memberikan pilihan untuk monolog yang dibawakan. Peserta bisa memilih naskah monolog yang sudah disediakan panitia atau memainkan naskah monolog yang dibuat sendiri”.

Verian juga berpendapat bahwa “Lomba seperti ini sangat bagus karena bisa mengasah keterampilan dan mental seorang mahasiswa. Selain itu lomba seperti ini bisa melatih kepercayaan kepada diri sendiri. Pesan dan kesan saya lomba seperti ini sangat lah menyenangkan, selain bisa meraih prestasi kita juga bisa mengembangkan skil dan kemampuan kita dalam berbicara di depan umum”.

Scroll to Top