Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menanggapi positif kebijakan Kemenristekdikti tentang standar penelitian di perguruan tinggi nasional. “UMS menyambut positif kebijakan itu,” papar Wakil Rektor I UMS, Bidang Akademik Prof., Dr., Harun Joko Prayitno.
Prof., Dr., Harun Joko Prayitno menjelaskan kebijakan tersebut mengacu pada SK Rektor UMS No. 155/II/2017, tentang bimbingan tugas akhir/ skripsi, serta Permenristek Dikti RI No. 20 Tahun 2018 tentang Penelitian Permendikbud RI No.3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.
Disebutkan pula, kebijakan baru lulus tanpa skripsi ini melalui subsidi publikasi bereputasi Internasional. “Program ini diharapkan mampu menumbuhkan inovasi dan mendorong pengembangan talenta dari lulusan program sarjana,” ujarnya.
Ia juga memaparkan, syaratnya wajib melakukan daan menyusun Tugas Akhir (TA) berupa Karya Tulis Ilmiah (KTI). Bagi sarjana (S1) berupa Karya Tulis Ilmiah, tesis untuk program magister (S2), dan disertasi bagi mahasiswa program doktor (S3).
Kemudian, ia mengukuhkan bahwa fokusan dari bimbingan tugas akhir atau karya tulis ilmiah ini, diarahkan pada salah satu luaran atau Outcame Based Education (OBE). Bentuk luaran program ini adalah salah satu bentuk nyata proses akademik yang dihasilkan mahasiswa dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan dukungan bantuan pendanaan dari Program Talenta Inovasi Indonesia.
“Selain mahasiswa bebas skripsi, mereka juga mendapat bantuan pendanaan publikasi,” ujar Prof. Harun.
Program ini mengacu pada pedoman program talenta inovasi Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek Tahun 2021 yang bertujuan mendukung lahirnya gagasan atau kreativitas brilian para mahasiswa yang dapat merampungkan masalah bangsa dan dapat mengharumkan nama Indonesia.
Hal ini sesuai dengan penentuan program OBE UMS Juni tahun 2021. “Pembelajaran UMS berbasis OBE pada prinsipnya merupakan manifestasi dari Pengembangan Talenta Inovasi Indonesia (PTII) sebagaimana edaran dan panduan PTII tersebut,” tegasnya.
Ia juga berpesan, “Dengan demikian mahasiswa dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Selain itu program ini untuk memayungi mahasiswa yang ingin menggunakan alternatif lulus tanpa skripsi,” pungasnya.
Pada Sabtu, 15 Januari 2022 sebanyak 63 mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMS diputuskan lulus tanpa skripsi. Keputusan tersebut diambil dari publikasi terindeks bereputasi internasional yang mendapat nilai A.
Banyak respon positif dari mahasiswa terhadap program ini. Menurut Anjas Rusdiyanto (Mahasiswa PBSI yang lulus tanpa skripsi) “Pertama saya mengucap Alhamdulillah senang ya. Sedikit cerita sebelum ikut atau daftar ISETH 2021 kemarin ada sedikit dilema antara ikut atau tidak. Kendalanya ada di bahasa, karena saat presentasi dianjurkan untuk menggunakan Bahasa Inggris, walaupun diperbolehkan menggunakan Bahasa Indonesia. Kemudian saya dapat dukungan dari teman dan dosen pembimbing. Akhirnya saya ikut dan Alhamdulillah bisa lancar presentasi dalam bahasa Inggris dan bisa sampai lolos. Saya berterima kepada pihak Universitas Muhammadiyah Surakarta yang sudah menyelenggarakan ISETH 2021 kemarin yang mencetuskan satu program bisa lulus tanpa skripsi bagi mahasiswa S1. Program tersebut menjadi satu wadah yang sangat baik untuk mahasiswa tingkat akhir yang ingin cepat lulus”.
Menurut Nadifa (Mahasiswa PBSI yang lulus tanpa skripsi) “Pertama saya sebagai mahasiswa sangat mengapresiasi dan mendukung adanya program ini, karena lulus tanpa skripsi itu bisa dikatakan “sebuah impian dari semua mahasiswa”. Program ini juga termasuk terobosan baru dari PBSI yang cukup baik untuk kedepannya. Karena saat ini bukan waktunya kuliah hanya menunggu nilai dan lulus dengan cara yang biasa, tetapi juga memeroleh pengalaman baru karena eranya speed mobility. Selain kita bisa menyelesaikan studi dengan lebih tepat waktu menjadi 3,5 tahun, kita bisa menyelesaikan kuliah tanpa skripsi. Perasaan saya bisa lulus tanpa skripsi tentunya bersyukur Alhamdulillah bisa menyelesaikan studi dengan cepat dan juga sangat merespon positif adanya program ini. Harapan untuk kedepannya sosialisasi program ini lebih luas lagi dan lebih banyak mahasiswa dengan predikat “lulus tanpa skripsi” karena mengikuti program ini”.
Menurut Sinta (Mahasiswa PBSI yang lulus tanpa skripsi) “Program ini sangat membantu sekali, apalagi bagi mahasiswa semester akhir. Karena memudahkan mahasiswa untuk lulus lebih cepat dan tanpa skripsi. Kalau untuk perasaannya bisa lulus tanpa skripsi ya Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa menjadi bagian dari mahasiswa yang lulus tanpa skripsi karena dari awal saya tidak punya pikiran untuk mengikuti program ISETH”.